Rabu, 06 April 2011

Pendidikan Kejuruan


Pendidikan Kejuruan mulainya berorientasi pada penyediaan tenga menengah untuk mengisi lowongan pekerjaan yang tersedia, pengajarannya berorientasi akademik berdasarkan struktur program sekolah yang ada. Kini pendidikan kejuruan diarahkan pada analisis jabatan dan kriteria untuk kerja, berbasis kompetensi yang didasarkan pada analisis jabatan dan kriteria untuk bekerja, perubahan para digma pada pendidikan kejuruan merupakan suatu yang harus dijawab oleh warga sekolah dan dapat diwujudkan dimasa yang akan datang. Maka SMK Muhammadiyah Serang untuk kedepan harus menjadi sekolah unggulan tentunya harus memiliki visi, misi dan nilai yang akan dikembangkan di SMK Muhammadiyah Serang.

Dengan ditetapkannya Undang-Undang No. 22 tahun 1999 sebagai pengganti Undang-Undang No. 5 tahun 1974 tentang Pemerintah Daerah, yang secara khusus mengatur lentang kcbijakan Otonomi Pemerintah Daerah melalui kebijakan desentralisasi, menuntut adanya pengaluran yang jclas dalam pengelolaan pendidikan mulai dan perencanaan, pelaksanaan, pcngendalian termasuk pembinaan dan pembiayaan. Di samping itu Undang-Undang No. 25 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-Undang No. 25 tahun 2000 tentang Pembagian Kewenangan antara Pusat dan Daerah.

Program kegiatan dan pembiayaan yang selama mi lebih banyak diatur pusat, akan bergeser ke daerah. Peran pusat akan lebih menitikberatkan kepada antara lain formulasi kebijakan nasional, rambu-rambu umum pelaksanaan kegiatan melalui pcngembangan/penyusunan standar kerja, serta memberikan rekomendasi tindak lanjut. Sedangkan daerah dituntut untuk lebih mandiri dan mampu menyusun perencanaan serta melaksanakan program sesuai dengan potensi dan kebutuhan di wilayah masing-masing. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu adanya suatu program dan kegiatan yang secara khusus diraneang untuk memberdayakan semua potensi yang ada dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.

SMK Muhammadiyah Serang selalu berupaya meningkatkan pelayanan pendidikan dengan mengoptimalkan potensi dan sumber daya yang sehingga kelulusannya dapat bersaing dan memiliki daya saing tinggi juga profcsional dan dapat diserap di dunia kerja atau dunia industri serta tetap berlandaskan pada budaya bangsa kita yaitu mempunyai akhlak yang mulia, beriman dan bertaqwa.

Target itu akan tercapai berkat adanya kolaborasi antara faktor-faktor yaitu mandat, stakeholder dan core business serta komitmen dari warga sekolah dalam upaya mewujudkan visi tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar